Selasa, 06 Oktober 2009

Lembaga Kemasyarakatan (sosiology project)

Tipe-Tipe Lembaga Kemasyarakatan
1. Berdasarkan sudut perkembangannya :
- Crescive Institution disebut lembaga-lembaga paling primer merupakan lembaga-lembaga yang secara tak disengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat. Contohnya adalah hak milik, perceraian, dan perkawinan.
- Enacted Institution dengan sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya lembaga utang piutang, lembaga perdagangan, dan lembaga-lembaga pendidikan, yang semuanya berakar pada kebiasaan-kebiasaan dalam masyarakat.
2. Berdasarkan sudut sistem nilai-nilai yang diterima masyarakat.
- Basic Institutions dianggap sebagai lembaga kemasyarakatan yang sangat penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat. Dalam masyarakat Indonesia, misalnya, keluarga, sekolah-sekolah, negara dianggap sebagai basic institutions yang pokok.
- Subsidiary Institutions dianggap kurang penting seperti misalnya kegiatan-kegiatan untuk rekreasi. Ukuran yang dipakai untuk menentukan suatu lembaga kemasyarakatan dianggap sebagai basic atau subsidiary berbeda di masing-masing masyarakat. Ukuran-ukuran tersebut juga tergantung dari masa hidup masyarakat tadi berlangsung. Misalnya, sirkus pada zaman romawi dan yunani kuno dianggap sebagai basic institutions ; pada dewasa ini kiranya tak akan dijumpai suatu masyarakat yang masih mempunyai keyakinan demikian.
3. Berdasarkan sudut penerimaan masyarakat
- Approved atau social sanctioned institutions merupakan lembaga-lembaga yang diterima masyarakat seperti misalnya sekolah, perusahaan dagang, dll.
- Unsanctioned institutions yang ditolak oleh masyarakat, walau masyarakat kadang-kadang tidak berhasil memberantasnya. Misalnya kelompok penjahat, pemeras, pencoleng,dsb.
4. Berdasarkan sudut penyebaran
- Misalnya agama merupakan suatu general institutions, karena dikenal oleh hampir semua masyarakat dunia.
- Agama Islam, Protestan, Katholik, Buddha, dll merupakan restricted institutions karena dianut oleh masyarakat-masyarakat tertentu di dunia ini.
5. Berdasarkan sudut fungsinya.
- Operative institutions berfungsi sebagai lembaga yang menghimpun pola-pola atau tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan, seperti misalnya lembaga industrialisasi.
- Regulative institutions bertujuan untuk mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan yang tidak menjadi bagian mutlak lembaga itu sendiri. Contoh adalah lembaga-lembaga hukum seperti kejaksaan, pengadilan, dsb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar