Minggu, 11 Oktober 2009

Cultural Anthropology project

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang terdiri dari banyak suku budaya dan bersifat majemuk. Bhineka Tunggal Ika merupakan semboyan yang dimiliki bangsa Indonesia sedari dulu. Bhineka Tunggal Ika itu sendiri memiliki makna walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Masyarakat Indonesia juga diajarkan agar dapat saling menghargai dan menghormati serta bertoleransi antar suku budaya yang berbeda tersebut. Maka dari itu, kedamaian dan perbedaan yang kita miliki tidak akan menjadi suatu kekurangan untuk bangsa kita,tetapi perbedaan tersebut dapat menjadi nilai tambah untuk Bangsa Indonesia.



1.2 Perumusan Masalah

Atas dasar latar belakang tersebut diatas maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
“Bagaimana penerapan budaya modern yang supraetnis sebagai budaya bangsa?”



1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui teori-teori yang berhubungan dengan “Budaya modern yang supraetnis sebagai budaya bangsa”.
2. Untuk menganalisa fakta-fakta yang terjadi dalam masyarakat yang berhubungan dengan “Budaya modern yang supraetnis sebagai budaya bangsa”
























Bab II


KERANGKA TEORI

Definisi Antropologi

Antropologi adalah hal yang menekankan pada nilai-nilai budaya yang ada di balik interaksi serta pada gejala-gejala social lain yang ada di tengah-tengah masyarakat. Antropologi juga dapat didefinisikan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan social yang masih muda usianya dan baru lahir di tengah-tengah dunia ilmu pengetahuan pada pertengahan abad ke-19.
Antropologi menggunakan pendekatan metode kualitatif dalam melakukan observasi di lapangan secara berkesinambungan atau dilakukan secara terus menerus dalam mengkaji suatu peristiwa atau fenomena yang terjadi dalam masyarakat.


2.1.1 Definisi Etimologis

Antropologi berasal dari bahasa yunani, yaitu antropos dan logos. Antropos memiliki arti manusia dan logos artinya ilmu.
Secara harafiah, dalam bahasa yunani, kata antropos “manusia” dan logos berarti “studi”. Jadi,antropologi merupakan suatu disiplin yang berdasarkan rasa ingin tahu yang tiada henti-hentinya tentang umat manusia.



2.1.2 Definisi Konseptual

- ( Menurut Ralph Linton, 2004:2)
Antropologi adalah ilmu manusia atau the study of man.

- ( Menurut Haviland,1985)
Mengatakan bahwa antropologi sebagai studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan memperoleh pengertian lengkap tentang keanekaragaman manusia.

- ( Menurut Ariyono Suyono, 1985)
Antropologi adalah ilmu yang berusaha mencapai pengertian tentang makhluk manusia dengan mempelajari aneka warna bentuk fisik, kepribadian, masyarakat serta kebudayaannya.

-(Menurut Koentjaraningrat,1990)
Ilmu antropologi memperhatikan lima masalah mengenai makhluk manusia, yaitu:
1. Sejarah terjadinya perkembangan manusia sebagai makhluk biologis
2. Sejarah terjadinya aneka warna makhluk manusia, dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya
3. Persebaran dan terjadinya aneka warna bahasa yang diucapkan oleh manusia di seluruh dunia.
4. Perkembangan, persebaran, dan terjadinya aneka warna kebudayaan manusia di seluruh dunia.
5. Dasar-dasar dan aneka warna kebudayaan manusia dalam kehidupan masyarakat-masyarakat dan suku-suku bangsa yang tersebar di seluruh bumi zaman sekarang ini.


2.1.3 Definisi Operasional

Antropologi adalah hal yang mempelajari tentang masyarakat dan mengkaji keterkaitan berbagai gejala yang ada di masyarakat, atau dengan kata lain dalam melakukan penelitian di masyarakat kedua ilmu ini sangat jarang melihat gejala-gejala social yang ada secara terpisah-pisah atau berdiri sendiri-sendiri.
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia, masyarakat pada umumnya dengan mempelajari bentuk badan atau jasmani manusia dan juga kebudayaannya.


2.1.4 Instrumen variable konsep teori Antropologi

Variabel konsep teori Dimensi Indikator
1. Ilmu 1.Pengetahuan
2.Sistem
A 3.Intelektualitas
N 4.Pendidikan
T 5.Pembelajaran
R 2. Sistem 1. Struktur
O 2.Organisasi
P 3.Fungsional
O 4.Proses
L 5.Prosedur
O 3. Fakta 1.Fenomena
G 2.Kenyataan
I 3.Peristiwa
4.Kejujuran
5.Kebenaran
4. Kebudayaan 1.Sistem
2.Sejarah
3.Kultur
4.Adat


2.2 Teori Kebudayaan

2.2.1 Definisi kebudayaan secara etimologis

Kata kebudayaan berasal dar kata Buddhayah dalam bahsa Sansekerta, yaitu bentuk jamak dari Buddhi yang berarti budi atau akal. Kata culture berasal dari bahasa Inggris yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai kebudayaan. Kebudayaan juga berasal dari bahasa latin yaitu kata Colere yang artinya mengolah atau mengerjakan. Sehingga munculah sebuah pengertian bahwa kebudayaan adalah segala upaya atau usaha manusia untuk mengolah tanah dan merubaha alam.
Secara sederhana, kebudayaan juga dapat diartikan sebagai hal –hal yang bersangkutan dengan akal. Ada beberapa teori yang berpendapat bahwa `budaya` merupakan perkembangan dari kata budi dan daya.


2.2.2 Definisi Kebudayaan secara Konseptual

2.2.2.1 Ilmu Antropologi
Kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik manusia dengan belajar.
(Koentjaraningrat,1990:180)

2.2.2.2 E.B Taylor ( 1871)
Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan kepercayaan, kesenian, moral hokum, adat istiadat dan kemampuan lainnya serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
(Soekanto Soerjono, 1990:172)

2.2.2.3 Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi
Kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
(Soekanto Soerjono,1990 : 173)

2.2.2.4 Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan adalah buah budi manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
(Dwiyono Agus, 2002 :24)



2.2.2.5 Drs. Agus Dwiyono dkk
Kebudayaan adalah hasil karya pemikiran manusia yang dilakukan secara sadar dalam hidup bermasyarakat.
(Dwiyono Agus, 2002:24)

2.2.2.6 M. Jacobs dan B.J.Stern
Dalam bukunya General Anthroplogy menulis bahwa kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk tekhnologi social, ideology , religi, dan kesenian serta benda (kebudayaan) yang semuanya itu merupakan warisan social.
(Bumi Aksara, 2004 :149)

2.2.2.7 Prof. Takdir Alisyahbana
Kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir. Bagi Takdir, pengertian kebudayaan amatlah luas, sebab semua laku dan perbuatan dapat dipulangkan pada hasil dari cara berpikir. Perasaan bagi Takdir masuk pikiran juga.
(Bumi Aksara, 2004 : 149)

2.2.2.8 Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
(Bumi Aksara, 2004: 149)

2.2.2.9 Ralph Linton
Dalam bukunya, The Cultural Background of Personality, mengemukakan definisi kebudayaan bahwa, suatu kebudayaan adalah konfigurasi dari tingkah laku yang unsur-unsur penentuannya dimiliki bersama dan dilanjutkan oleh anggota masyarakat tertentu.
(Bumi Aksara, 2004 : 149)




2.2.3 Definisi secara operasional

Kebudayaan adalah suatu kemajuan dari evolusi atau proses kesejarahan. Kebudayaan juga merupakan suatu yang fungsional dan terkait, konfigurasi kepribadian, dan merupakan suatu kognitif system, system yang terstruktur , system-sistem symbol dan suatu system adaptasi.
Secara operasional, kebudayaan juga dapat didefinisikan sebagai keseluruhan system pengetahuan , dan hasil karya yang menjadi landasan atau pedoman acuan terwujudnya perilaku manusia serta yang meliputi wujud dari kebudayaan itu sendiri.




2.2.2.4 Instrumen variable konsep teori kebudayaan

Variabel konsep teori Dimensi Indikator
1. Sistem 1.Struktur
2.Organisasi
K 3.Fungsional
E 4.Proses
B 5.Prosedur
U 2.Simbol 1.Tanda
D 2.Lambang
A 3.Logo
Y 4.Gambaran
A 5.Citra
A 3.Evolusi 1.Perubahan
N 2.Perkembangan
3.Kemajuan
4.Zaman
5.Waktu
4.Sejarah 1.Masa lalu
2.Tokoh
3.Peristiwa
4.Zaman
5.Perubahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar