Minggu, 11 Oktober 2009

Juragan kebab yang otodidak (Entrepreneurship project)

Sang Juragan Kebab, Hendi Setiono
Namanya Hendi Setiono. Dia masih sangat muda dengan usianya yang baru menginjak 25 tahun. Tapi sepak terjangnya di dunia kebab sudah tak dapat diragukan lagi. Kalau anda menjumpai mobil Nissan X-Trail dengan nomor polisi K 38 AB, sudah pastilah itu mobil Hendi,sang juragan kebab. Pelat nomor seharga 16 juta itulah yang membuat orang mudah mengenali dan menyapanya ketika bertemu dengannya di jalan. Tukang parker pun sering menggoda ketika Hendi ingin mebayar uang parkir, tukang parkir itu lebih memilih membayar parkir dengan kebab Hendi saja dibanding dibayar dengan uang. Pelat nomor sengaja dibuat K 38 AB agar mendekati kata kebab.. karena, berkat kebab inilah nama Hendi yang sebagai pengusaha muda sukses telah terukir.
Hendi juga merupakan pendiri dan sekaligus juga Presiden Direktur PT. Baba Rafi Indonesia. Kebab Turki Baba Rafi adalah hasil inovasinya. Unutk mengawali bisnisnya itu, Hendi tidak punya cukup uang sebagai modal dasar. Maka dari pada itulah, Hendi meminjam uang sebesar 4 juta rupiah dari teman-teman dan saudaranya. Hendi enggan meminta bantuan dari orang tua. Karena ia tidak mau menyusahkan orang tua dengan idenya membuat usaha kebab sendiri. Karena orang tua Hendi menginginkan Hendi agar dapat menyelesaikan kuliahnya dan bekerja di perusahaan, dan bukan berjualan gerobak. Maklum, ayahnya dalah seorang karyawan perusahaan di Qatar, dan ibunya adalah seorang pensiunan guru. Sehingga, menurut mereka, pendidikan adalah nomor saru ketimbang sang anak harus berjualan dengan gerobaknya.
Pada saat itu, Hendi tercatat sebagai mahasiswa ITS jurusan Tekhnik Informatika, tahun kedua. Ia memilih untuk mengundurkan diri sebelum di drop-out dari kampusnya itu. Tetapi, sekarang ini, orang tua Hendi bahkan tertarik berkecimpung di dunia bisnis seperti apa yang dilakoni anaknya sekarang ini.
Hendi memulai bisnisnya dengan terseok-seok. Tentu saja ia tidak langsung menjadi bombastis seperti sekarang. Ia harus jatuh bangun berdarah- darah unutk mendapatkan apa yang ia miliki sekarang. Saat baru dua minggu berjualan kebab dengan 1 gerobak di kawasan Nginden, Surabaya, orang yang diajaknya berjualan bersama, sakit. Dari semula berjualan berdua, dia pun memutuskan menunggui gerobaknya seorang diri. Tak jarang, biaya makannya sehari-hari pun tidak dapat dicukupi hanya dengan berjualan kebab.
Outlet makanan ala Timur Tengah itu kini berjumlah 325 yang membentang dari kawasan super ramai seperti Jakarta hingga daerah – daerah pelosok seperti Ambon. Ratusan outlet itu dipantau dan disupervisi oleh dua kantor operasional di kawasan Nginden, Surabaya, dan Pondok Labu,Jakarta. Pada tahun lalu omzet dari outlet nya itu mencapai Rp.45 miliar, dan 25 persennya “masuk kantong” Hendi sebagai laba bersihnya. Sungguh bukan angka yang sederhana bagi usaha pangan seperti kebab. Tahun ini, Hendi menargetkan omzetnya mencapai Rp. 60 miliar.
Hasil dari usaha Hendi ini tidak hanya Nissan X-Trail yang telah disebutkan di paragraph pertama. Masih banyak hasil- hasil yang didapat dari usaha kebab ini. Asset pertama yang dibeli Hendi pada saat ia mulai berdagang adalah motor Yamaha Mio. Pada saat itu, untungya memang belum sebesar sekarang. Maka dari itu, Hendi hanya mampu mebeli sebuah motor bebek. Dan motor bebek itulah yang selalu menemani ia kemanapun ia pergi. Tetapi sekarang motor bebek iitu sudah tidak dapat menampung badan Hendi yang semakin membesar. Maka dari itu, Hendi memutuskan untuk mengganti sang motor bebek dengan Harley Davidson.
Hendi juga memliki 2 buah rumah , satu di Jakarta, dan yang satu lagi di Surabaya. Hendi membeli rumah di salah satu kawasan perumahan elite di Perumahan Bumi Galaxy Permai. Rumah yang terletak di Surabaya itu merupakan rumah idaman hendi ketika ia belum sukses seperti sekarang. Pada saat ia masih duduk di bangku perkuliahan, dan pada saat pulang kampus, ia selalu melewati rumah itu. Ia sering berhenti sejenak unutk sekedar mengagumi megahnya rumah itu. Sehingga Hendi pun dikenal oleh para satpam yang menjaga di perumahan itu. Ia bertekad bahwa ia akan membeli rumah itu suatu saat nanti.
Dari proses sederhana itulah, Hendi berkeyakinan bahwa mimpi yang terus disemai akan terwujud jika diiringi pancangan semangat yang kuat untuk mewujudkannya. Kalau saja ia tidak berani berjualan dengan gerobak, sudah pasti tentu ia tidak dapat mewujufkan semua mimpinya dan menmbanggakan kedua ornag tuanya.
Setahun pertama berdagang kebab, Hendi mengaku hanya mendapat penghasilan bersih per bulan Rp.20 juta. Ia juga mengaku begitu senang, karena di umurnya yang baru 20 tahun, ia dapat berpenghasilan Rp. 20 juta sebulan. Kini bisnisnya pun kian membesar. Dari hanya memiliki satu karyawan, kini perusahaanya dapat memperkerjakan 700 orang karyawan. Yang menjadi manajemen inti 200 orang dan semuanya lulusan S1 dan S2. Ia mengibaratkan perjalan bisnisnya dengan dua istilah UKM yang berbeda. Dulu UKM nya hanyalah Usaha Kecil Melarat dan sekarang masih UKM dengan singkatan, Usaha Kecil Miliaran.
Insting bisnis juga membawa pria subur yang menjadi nominator Asia`s Best Entrepreneur Under 25 versi majalah Business Week tersebut mendirikan Baba Rafi Palace. Sudah ada dua pondokan megah yang disewakan di Surabaya. Di Siwalankerto ada 18 kamar dengan tarif Rp.700 ribu per bulan untuk setiap kamarnya. Lalu di Prapanca, ada 16 kamar, tarifnya Rp. 1.2 juta perbulan. Satu lagi bisnis makanan yang tentgah dipersiapkan Hendi, yaitu Piramida Pizza. Kalau biasanya kita melihat pizza yang diletakkan di Loyang, kali ini Hendi ingin membuat terobosan baru dengan meletakkan pizza tersebut di cone. Sehinnga sekilas terlihat seperti sedang memakan es krim.
Hendi juga berencana berekspansi ke luar negeri. Negara pertama yang ditujunya adakah Negara tetangga, Malaysia. Di Malaysia, Hendi baru saja mendirikan Baba Rafi Sdn Berhad. Target awal eksistensi kebab nya di negeri jiran tersebut adalah mendirikan hanya 25 outlet kebab. Hendi lebih suka menggunakan uangnya untuk melebarkan sayap bisnisnya. Ia yakin bahwa tak boleh ada kata untuk berpuas diri dalam jiwa seorang pebisnis. Hendi kini juga meretas Roti Maryam Aba – Abi, roti khas timur tengah yang telah memliki 40 outlet. 40 outlet tersebut mayoritas masih terletak di jawa timur.
Dengan segala apa yang dimliki laki-laki yang menjadi duta Wirausaha Muda Mandiri tersebut, kini ia lebih leluasa menyalurkan hobi jalan – jalan nya itu. Setiap mengisi seminar di berbgaai kampus di Indonesia, ia selalu menyempatkan diri unutk mengunjungi berbagai tempat wisata. Hendi mengaku lebih menyukai tempat wisata yang alami. Seperti pantai atau hutan. Dengan menyalurkan hobinya itu, hendi merasa terlahir kembali dan pikiran nya pun terasa segar kembali.
Jalan-jalan ke luar negeri, sudah menjadi rutinitas yang biasa bagi salah satu 10 Tokoh Pilihan 2006 versi majalah Tempo tersebut. Padhal dulu, pergi ke luar negeri dengan pesawat hanya bias menjadi mimpi dan menjadi sesuatu yang sangat “wah “. Tapi sekarang. Bertransportasi dengan pesawat merupakan hal yang biasa bagi Hendi. Hendi pun tidak pernah menghambur-hamburkan uangnya unutk hobi yang tidak jelas seperti dunia gemerlap pada malam hari. Pria kelahiran 30 maret 1983 itu mengaku sering jalan –jalan ke pusat perbelnjaaan, seperti mal- mal terkemuka. Tapi itu dilakukan hanya untuk berkumpul keluarga dan melihat tren fashion terbaru unutk diterapkan nya dalam dunia bisnis. Misalkan unutk mencari ilham desain tebaru seragam para karyawannya. Anak- anak Hendi pun tidak dibiaskan bersifat konsumtif. Karena ayahnya “berangkat” dari dunia yang sangat sederhana, maka dari itu, Hendi ingin mengajarkan keluarganya agar hidup sederhana dan tidak berlebihan. Selama Hendi menghabiskan waktu bersama keluarga pun tidak membuat ia khawatir akan roda usahanya,karena tim manajemen telah membantunya untuk memantau perusahaan.
Di samping kehidupannya yang serba berhasil, Hendi pun tidak pernah lupa unutk bersedekah. Dananya secara tetap didonasikan ke tujuh yayasan yatim piatu. Hendi tahu betul bagaimna sulit nya mereka. Karena orang tuanya pun bukan ornag tua yang berpenghasilan melimpah. Hanya cukup unutk kebuthan sehari-hari. Ia juga berkeyakinan bahwa jika seseorang tak perhitungan dalam sedekah, rezeki yang diberikan Tuhan akan terus mengalir. Istilah `inden rezeki` pun diyakini olehnya. Orang biasanya membayar zakat 2.5 persen dari keuntungannya, tapi Hendi melakukan hal sebaliknya, sebelum unutng didapantya, ia harus bayar zakat terlebih dahulu dan apabila omzet menurun, itu berarti harus ia bayar dengan sedekah.
Sekarang hanya ada satu mipi yang akan diwujudkannya adalah menaikkan haji kedua orang tua nya dan mengjak seluruh keluarganya berlibur ke Eropa, Negara yang juga diimpikannya sejak kecil.
Banyak sifat-sifat yang ditonjolkan oleh sang juaragan kebab, Hendi Setiono. Berikut akan kami jabarkan satu persatu. Believe in God : disamping usahanya dan materi yang begitu gemilang dan menjanjikan, James tidak pernah lupa untuk bersyukur dan mendekatkan diri pada Tuhan. Buktinya ia selalu menyedekahi banyak anak yatim piatu dan selalu menyisihkan uang nya untuk sedekah bagi orang-orang tidak mampu. Responsibility : sikap tanggung jawabnya ini sangat terbukti dengan suksesnya kebab yang ia rintis. Karena Hendi sudah mengambil langkah unutk berhenti kuliah dan ia bertanggung jawab dengan membuktikan kepada kedua orang tua nya bahwa ia akan sukses di bidang usahanya itu. Gigih : james adalah seorang yang cukup gigih dan bertahan sepenuhnya pada apa yang dia inginkan. Meskipun di awal karir nya, Hendi ditinggal oleh teman yang menemani ia berjualan, Hendi tetap gigih dengan menuggui gerobaknya seorang diri.
Intelligence : Hendi merupakan sosok pria yang memiliki tingkat intelejensi yang cukup tinggi, maka dari itu. Hendi tidak pernah kehabisan akal untuk selalu merintis usaha terbarunya. Intelenjensi Hendi inilah yang sangat menentukan jalan hidupnya. Intelejensinya pun terbukti dengan selalu sukses di terobosan- terobosan terbarunya.Menghargai waktu : Bagi Hendi dan keluarganya, waktu adalah uang dan sangat berarti. Maka dari itu, ia sangat menghargai waktu dan memanfaatkan waktu tersebut sebaik-baiknya dengan diisi dengan berbagai macam kegiatan yang berguna. Seperti misalnya, jika ada waktu kosong, Hendi selalu menggunakan waktu luangnya itu untuk berkumpul bersama keluarga. Karena mengingat waktu Hendi yang selalu diisi dengan kegiatan bisnisnya yang sangat menyita waktu.
Tidak mudah menyerah : meskipun tidak memilki uang yang cukup banyak sebagai modal uasaha unutk memulai usahanya pada saat itu, Hendi tidak menyerah begitu saja. Hendi tetap terus mencoba dengan meminjam uang kepada kerabat-kerabat terdekatnya.Kreatif : Hendi juga memiliki banyak ide kreatif dan cemerlang dalam membuka tiap segmen usahanya. Dengan bukti, setelah suksesnya dengan kebab, Hendi mencoba membuka usaha roti ala timur tengah dan pizza dalam cone .Spirit : semangat yang dimiliki Hendi pun harus kita teladani. Karirnya yang sudah gemilang tidak mematahkan semangatnya untuk tetap berkembang dan mencoba.
Alasan kami memilih Hendi Setiono karena ia adalah seorang pemuda yang pada saat memulai karir nya baru berumur 20 tahun, tapi sudah memilki semangat usaha yang patut diacungi jempol. Tidak seperti pemuda kebanyakan, Hendi berani mengambil keputusan untuk meninggalkan bangku kuliah nya untuk mencapai sesuatu yang belum ia yakini sebelumnya. Itu merupakan hal yang mudah. Bahkan, pengusaha yang sudah berumur pun belum tentu berani mengambil keputusan seperti itu.Kami juga sangat salut dengan kedekatanya pada sang pencipta. Dibalik kisah sukses nya, Hendi tidak lupa akan asal usul nya sebagai seorang manusia yang juga membutuhkan Tuhan dalam setiap langkah hidupnya. Hal tersebut jarang terjadi pada orang sukses lain yang kebanyakan melupakan jatidiri aslinya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar